PADA Resmi Ditunjuk sebagai Distributor Internet Rakyat
Persaingan akses internet murah dan merata di Indonesia makin konkret dengan dua langkah strategis besar yang diumumkan dalam pekan ini. Pertama, PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) resmi ditunjuk sebagai distributor resmi untuk layanan Internet Rakyat (IRA) hasil kerja sama PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge) dan anak usahanya di bawah naungan PT Telemedia Komunikasi Pratama. Kerja sama ini diharapkan mempercepat distribusi layanan internet terjangkau ke berbagai daerah di Indonesia.
PADA Tangani Distribusi, Instalasi, dan Pemeliharaan Jaringan
Direktur Utama PADA, Cahyanul Uswah, menyatakan bahwa selain distribusi, PADA juga akan mengelola instalasi dan pemeliharaan teknikal jaringan IRA. “Langkah ini sejalan dengan strategi perseroan untuk fokus pada layanan jasa teknikal … serta mempertahankan pertumbuhan di lini bisnis lainnya,” ujarnya.
Peluncuran 5G FWA Berbasis Open RAN oleh Surge dan OREX SAI
Langkah kedua yang tak kalah penting adalah peluncuran penuh layanan 5G Fixed Wireless Access (FWA) berbasis teknologi Open RAN oleh Surge bersama OREX SAI Inc. Layanan ini menggunakan pita frekuensi 1,4 GHz dan ditargetkan menjangkau rumah tangga luas dengan tarif flat sekitar Rp100.000 per bulan untuk kecepatan hingga 100 Mbps tanpa kuota terbatas.
5G FWA Open RAN Pertama yang Diluncurkan di Indonesia
Kolaborasi teknologi tersebut menandai peluncuran komersial pertama jaringan 5G FWA Open RAN di Indonesia, dengan penugasan hingga 4.800 stasiun basis pada tahap awal yang direncanakan mulai 2026. Presiden Direktur Surge, Yune Marketatmo, menegaskan bahwa tujuan utama adalah “memberikan akses internet berkecepatan tinggi dan terjangkau yang mewujudkan konektivitas menyeluruh di seluruh Indonesia.”

Dua Langkah Paralel Percepat Pemerataan Digital Nasional
Dengan dua aksi ini berjalan paralel — distribusi massal melalui PADA dan teknologi generasi 5 lewat Surge/OREX SAI — layanan Internet Rakyat diproyeksikan menjadi salah satu pilar pemerataan konektivitas digital nasional. Penyediaan akses internet murah dan stabil tak hanya akan memperkuat aspek hiburan dan komunikasi sehari-hari, tetapi juga mendukung pendidikan daring, UMKM digital, dan transformasi ekonomi di wilayah tertinggal.
Tantangan Infrastruktur dan Kualitas Layanan Masih Menunggu Solusi
Meski demikian, sejumlah tantangan masih harus dihadapi. Infrastruktur di daerah terpencil, kehandalan jaringan, serta edukasi pengguna masih menjadi pekerjaan rumah besar. Salah satu analis menyoroti bahwa keberhasilan paket tarif murah perlu didampingi dengan layanan pelanggan yang responsif, penyediaan perangkat CPE yang memadai, dan jaminan kualitas layanan sesuai janji pemasaran.
PADA Perkuat Pendapatan Berulang Lewat Kemitraan IRA
Bagi PADA, menjadi distributor resmi IRA membuka peluang pendapatan berlapis: instalasi awal dan pendapatan berulang (recurring income) dari pemeliharaan jaringan teknikal. Cahyanul mengatakan bahwa portofolio ini diharapkan memperkuat stabilitas finansial dan ekspansi jangka panjang.
Harapan Baru bagi Wilayah yang Minim Akses Internet
Bagi masyarakat Indonesia — terutama di kota kecil dan wilayah luar Jawa — inisiatif ini menjadi kabar menggembirakan. Saat ini akses internet di banyak daerah masih lambat atau mahal. Dengan adanya dua program ini, harapan agar layanan internet murah dan andal bisa menjadi kenyataan lebih cepat.
Ke depan, semua mata tertuju pada implementasi lapangan: kapan layanan mulai tersedia di setiap kabupaten/kota, bagaimana tarif final diumumkan, serta bagaimana pengguna merasakan kecepatan dan stabilitas yang dijanjikan. Jika sukses, Indonesia dapat mengambil langkah besar menuju pemerataan digital yang selama ini menjadi salah satu pilar pembangunan nasional.
Baca juga berita lainnya disini: Kabar Baghasasi – Kabar Baghasasi
Website Internet Rakyat: Internet Rakyat — Membawa Akses Internet untuk Semua















